Selasa, 10 November 2015

METODE RASIO MANFAAT/BIAYA (B/C)

  1. Metode rasio manfaat/biaya (benefit/cost, B/C) biasanya digunakan untuk mengevaluasi proyek-  proyek umum (publik), karena sejumlah faktor khusus yang mempengaruhinya, yang tidak dijumpai pada usaha/proyek swasta. Analisis manfaat-biaya merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui besaran keuntungan/kerugian serta kelayakan suatu proyek. Dalam perhitungannya, analisis ini memperhitungkan biaya serta manfaat yang akan diperoleh dari pelaksanaan suatu program. Dalam analisis benefit dan cost perhitungan manfaat serta biaya ini merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Metode B/C didefinisikan sebagai perbandingan (rasio) nilai ekivalen dari manfaat terhadap nilai ekivalen dari biaya-biaya. Metode nilai ekivalen yang biasa digunakan adalah PW dan AW. Nama lain rasio B/C adalah rasio investasi-penghematan. Secara umum, metode rasio B/C dapat membantu penggunanya untuk membantu dalam proses pengambilan keputusan, menambah alternatif atau pilihan dan mengurangi biaya alternatif yang tidak efektif. Berdasarkan definisinya, rasio B/C dapat dihitung dengan persamaan berikut:
    a. Konvesional (PW)
    b. Termodifikasi (PW)
    c. Konvensional (AW)
    d. Termodifikasi (AW)

  1. Proyek yang melikuidasi sendiri (self liquidating project) adalah proyek-proyek yang menghasilkan pendapatan langsung yang cukup untuk membayarkan semua biaya yang  -  dikeluarkannya untuk periode  waktu tertentu. Proyek jenis ini diharapkan menghasilkan pendapatan yang melebihi biaya-biaya yang dikeluarkan , tetapi tidak menarik keuntungan dan tidak dikenak an pajak pendapatan.

  1. Proyek-Proyek Multiguna
Tiga kesulitan utama akibat beragamnya tujuan proyek adalah:
  • Penentuan alokasi dana (biaya) untuk masing-masing tujuan.
    • Konflik kepentingan antara beberapa tujuan proyek, sehingga harus dilakukan kompromi dalam menetapkan suatu keputusan. Keputusan yang di buat akan mempengaruhi tingkat manfaat yang  dihasilkan dari proyek.
  • Sangat sensitif terhadap masalah-masalah politik.
4.   Kesulitan dalam Mengevaluasi Proyek-Proyek Publik
Kesulitan yang dihadapi dalam mengevaluasi kelayakan ekonomi dan membuat keputusan yang berkaitan  dengan proyek-proyek publik adalah:
  • Tidak ada standar keuntungan yang digunakan untuk mengukur kefektifan keuangan.
  • Sulit mengukur pengaruh keuangan atas manfaat dari proyek-proyek tersebut.
  • Hubungan antara proyek dengan publik, sebagai pemilik proyek, sangat kecil atau bahkan tidak ada sama sekali.
  • Pengaruh politis yang besar jika proyek menggunakan dana publik.
  • Tidak ada dorongan atau stimulus untuk meningkatkan efektivitas operasi.
  • Proyek publik lebih sering dikenakan pembatasan-pembatasan daripada proyek swasta.
  • Kemampuan badan-badan pemerintah untuk menghasilkan modal lebih terbatas dari pada  perusahaan swasta.
  • Tingkat bunga untuk menghitung manfaat dan biaya proyek sangat konttroversial dan sensitif secara politis.

0 komentar:

Posting Komentar

Created By Sora Templates