Selasa, 24 November 2015

Kelebihan Dan Kekurangan Aplikasi Native, Web Mobile Dan Hybrid





1.  NATIVE APP





 Kelebihan:

  • User yang sudah terdaftar hanya butuh klik saja,
  • Bisa mengakses fitur canggih yang ada di hardware dari device,
  • Performanya yang cepat, dan sangat baik karena di tulis secara native untuk platform spesifik,
  • Hanya memiliki 1 domain,
  • Menghasilkan antarmuka look and feel yang alami dengan sangat baik,
  • Memiliki user experience yang baik,
  • Sisi visual yang menarik,
  • Terjamin dalam hal kualitas dan securitynya karena dikontrol oleh vendor masing-masing,
  • Memiliki akses penuh ke perangkat mobile(full paraphernalia of device-specific features) termasuk    kamera, gesture, dan pemberitahuan,
  • Dapat terus bekerja walaupun ketika offline

 Kekurangan:
  • Tidak ook di download pada IOS lain,
  • Pengembangan yang tidak mudah karena mengunakan lingkungan, bahasa API (application programming interface spesifik,
  • Aplikasi hanya bekerja pada platform yang sudah di spefikasikan diawal pengembangan,
  • Biaya pengembangan dan maintenance yang lebih mahal jelas menjadi pertimbangan, biaya tersebut   akan otomatis bertambah bila pengembangan dilakukan secara multiplatform,
  • Update yang dilakukan secara ookdic pada native app akan menciptakan kondisi dimana terdapat versi yang berbeda-beda yag digunakan oleh pengguna native app tersebut,
  • Harus melewati proses persetujuan dan pembatasan konten yang berlaku di ook aplikasi
  • Harus berbayar untuk menjadi Mobile Developer
  • Aplikasi kita hanya berjalan di Phone yang kita targetkan.
  • Harus mendevelop menggunakan bahasa pemograman java, c# atau lainnya.
  • Siklus development yang lambat -> (develop, compile, deploy, repeat).



2.   MOBILE WEB


 Kelebihan:
  • Lebih mudah dibuat
  • Dapat berjalan baik di semua browser modern pada plastform mobile,
  • Tahap pengembangan yang mudah karena menggunakan teknologi web yang sudah ada,
  • Tidak perlu mempelajari bahasa baru karena menggunakan bahasa yang sudah familiar yaitu  HTML5, CSS3, dan JavaScript,
  • Ketika ada berita terbaru langsung update teratas sehingga memudahkan informasi,
  • Dengan prinsip “develop once run everywhere” berarti relatif hemat biaya pengembangan dibandingkan native app yang multiplatform,
  • Bisa didistribusikan secara bebas ke pengguna tanpa harus mendapatkan approval dari pihak    tertentu sebagaimana native yang harus mendapat approval dari vendor lewat App Store dan    Google Play,
  • Pengguna tidak perlu harus mencari dulu di application store untuk mengakses mobile web   tersebut.
  • Tidak harus melewati proses persetujuan dan pembatasan konten
  • Biaya Pengembangan lebih terjangkau
  • Dapat beroperasi pada lintas platform dalam sekali pengembangan
  • Multiplatform:  sekali dibuat dapat langsung dijalankan di Android, iPhone, BlackBerry, WindowsPhone yang memiliki browser.
  • Lebih murah dan mudah dikembangkan. Teknologi yang digunakan lebih standard sehingga SDM lebih banyak tersedia (misalnya PHP+MySQL).
  • User interface dapat dibuat konsisten untuk multiplatform.
  • Tidak bergantung pada Google Play atau app store. Tidak perlu menunggu disetujui sebelum app dapat digunakan pengguna. Setiap revisi langsung dapat diakses pengguna.
  • JIka ada transaksi, dapat memanfaatkan berbagai media (seperti paypal) atau ditangangani sendiri. Tidak akan mendapatkan potongan 30% seperti jika melewati Google Play.
 Kekurangan:
  • Lebih lambat
  • Membutuhkan koneksi internet. Walaupun sudah ada mekanisme offline di browser, tetapi webapp umumnya mempunyai ketergantungan tinggi pada koneksi internet.
  • Tidak dapat memanfaatkan secara maksimal fitur-fitur smartphone (misal share antar app).
  • Tidak dapat memanfaatkan (atau kalaupun bisa sulit)  sensor yang dimiliki smartphone/tablet seperti kamera, accelerometer, gyroscope dan lain-lain.
  • Tidak dapat memanfaatkan in-app billing. Dengan Google Play, pengguna dapat melakukan pembelian membeli dengan sangat mudah.
  • Lebih sulit jika ingin menjual app.  Pengguna sudah terbiasa dengan web app yang gratis.
  • User interface lebih sulit dipahami. Setiap platform (Android, iOS, WindowsPhone) punya karakter user interface tersendiri
  • Harus mempunyai 2 buah domain,
  • Akan sibuk dalam memperbaikinya,
  • Hanya di buat satu ukuran layar/ smartphone tertentu,
  • Tidak bisa di install langsung harus melalui browser,
  • Kemampuan aplikasi sangat terbatas yakni tidak dapat mengakses fitur-fitur perangkat keras   smartphone,
  • Performa kurang stabil dan bergantung pada konektivitas yang ada,
  • Hanya tersedia secara online, tidak tersedia saat offline,
  • Performa yang relatif lambat dibandingkan native app. Belum supportnya secara penuh semua browser pada fitur-fitur HTML5 menjadikan mobile web tidak konsisten dalam tampilan di browser    yang berbeda.
  • Belum mampunya mobile web mengakses semua fitur yang dimiliki device bersangkutan.   Sebaliknya native app dibuat untuk mampu mengakses semua fitur yang dimiliki device.
 3.HYBRID


Kelebihan:
  • Proses loading dan kinerja lebih cepat,
  • Tahap pengembangan yang relative mudah karena memanfaatkan standar teknologi web,
  • Bisa di install di IOS lain,
  • Memiliki kemampuan untuk dijalankan secara online maupun offline,
  • Dengan mempertahankan manfaat aplikasi Native, aplikasi Hybrid dapat diluncurkan hampir secepat aplikasi Web,
  • Penggunaan framework aplikasi mobile memungkinkan akses ke fitur-fitur perangkat keras seperti accelerometer, kamera, kalender dan lainnya,
  • Biaya Pengembangan lebih terjangkau,
  • Proses pengembangan lebih mudah.
  • Sebuah aplikasi Hybrid secara teknis adalah aplikasi Web HTML5 dalam "pembungkus (wrapper)" Native, atau sering dikenal sebagai aplikasi Native yang sederhana. Hal ini memungkinkan aplikasi Hybrid untuk bisa dijalankan dengan lebih cepat, dengan masih memiliki kemampuan untuk dijalankan secara offline.
  • Keuntungan dari menjalankan dokumen HTML pada aplikasi pembungkus, daripada browser adalah bahwa sebagian besar aset yang dibutuhkan oleh halaman Web disimpan dalam paket aplikasi Native pada perangkat, bukan pada server. Ini berarti bahwa aplikasi akan terasa berjalan lebih cepat, dan dapat dijalankan sepenuhnya secara offline seperti aplikasi Native," kata Marko Lehtimaki.
  • Pengembang yang membuat aplikasi HTML5 suka pada kemampuannya untuk bisa dimulai dengan cepat. Dengan mempertahankan manfaat aplikasi Native, aplikasi Hybrid dapat diluncurkan hampir secepat aplikasi Web.
  • Menerbitkan sebuah aplikasi untuk berbagai platform dari kode tunggal berbasis HTML5 secara dramatis juga bisa mengurangi biaya pengembangan, dan menggunakan basis kode yang sama sebagai dasar untuk situs web mobile yang ramah dengan mesin pencarian bisa menghemat biaya lebih lanjut, dan mendapatkan rangkaian yang lengkap dari aplikasi mobile untuk tersedia ke pasar lebih cepat," kata Marko Lehtimaki.
Kekuranganya:
  • Meskipun banyak manfaatnya, aplikasi Hybrid masih dianggap berkompromi ketika terkait dengan pengalaman pengguna sehingga pengembang masih berharap banyak pada aplikasi Native.
  • Aplikasi Hybrid biasanya dianggap sebagai kompromi dalam hal pengalaman pengguna. Dibutuhkan banyak kerja ekstra pada bagian dari pengembang HTML5 dalam mencoba untuk menghasilkan platform yang konsisten terhadap perilaku antarmuka pengguna, yang biasanya tidak jauh berbeda dari UI Native," kata Marko Lehtimaki.
  • Masalah penting lainnya yang diidentifikasi Marko Lehtimaki adalah kurangnya tool yang memadai. Namun tantangan pengembangan aplikasi Hybrid ini, termasuk proses debugging, saat ini sedang ditangani oleh orang-orang seperti Appurify, AngularJS dari Google, dan lainnya, termasuk didalamnya orang-orang dari Samsung dan Intel yang tergabung dalam tim pengembangan ekosistem TIZEN. Dengan semakin banyak organisasi, kelompok, dan individu yang berkontribusi untuk mengatasi kekurangan ini, keuntungan dari aplikasi Hybrid akan menjadi dominan, terutama untuk proyek-proyek skala rendah dan menengah.
  • Kesenjangan antara Hybrid dan Native harus menutup dengan cepat dalam beberapa bulan mendatang, mengakibatkan meningkatnya permintaan untuk aplikasi Hybrid generasi berikutnya karena lebih hemat biaya, kemampuan distribusi secara cross-platform, dan kolam besar berisi pengembang web yang berkualitas. Dengan meningkatnya kualitas aplikasi Hybrid setara Native, dominasi sebelumnya dari aplikasi Native secara alami akan mulai ditarik dari pasar. Dan perubahan paradigma ini akan menjadi kemenangan bagi teknologi web.
  • Sebuah kerumitan bagi pengguna,
  • Harus melewati proses persetujuan dan pembatasan konten yang berlaku di toko aplikasi,
  • Memerlukan perangkat lunak bantu framework pengembangan aplikasi mobile web berbasis web yang stabil dan mendukung lintas platform,
  • Belum bisa menandingi aplikasi native.  

0 komentar:

Posting Komentar

Created By Sora Templates